Thursday 3 November 2011

‘Lomba Menulis Cerpen Remaja
Hadiah:
Juara 1 = Rp. 500.000,-
Juara 2 = Rp. 300.000,-
Juara 3 = Rp. 200.000,-
25 naskah terpilih akan dibukukan!’

Apa yang terlintas dalam benak kalian setelah membaca iklan tersebut?. Ya, sudah pasti  kalian bersemangat untuk mengikuti lomba tersebut. Iya, kan?
Terlebih akhir-akhir ini sangat marak event-event menulis seperti iklan tersebut, apalagi di tambah dengan obsesi (keinginan) kita untuk menjadi penulis terkenal, handal dan segala macem. Setidaknya kalian tidak mengharapkan hadiah berupa uang tersebut, tapi pasti kalian sangat tergiur dengan teks ’25 naskah akan dibukukan!’.
Tak bisa di pungkiri bagi kita semua (penulis pemula) untuk ‘maen embat’ tiap ada event-event seperti iklan di atas. Nah, berikut tips

Saturday 30 April 2011

Kucermati foto lusuh kita berdua, satu-satunya foto yang kupunya. Entah, tak kuhitung berapa lamanya kupandangi wajahmu ini. Foto ini tak mampu mengurangi kerinduanku padamu, Bunda. Langit terbentang diatas pun tentu tahu seberapa besar kerinduanku ini. Tak mampu lagi kupendam kerinduanku ini, Bunda.
Bersama bintang, kuteteskan air mata kerinduan ini.
Bersama angin, kupejamkan mata. Terlintas beberapa sketsa-sketsa indah kita berdua. Wajahmu, candamu, tawamu, keceriaanmu, juga nasihat-nasihatmu. Aku merindukan semua tentangmu, Bunda.
Timika-Tangerang, itulah jarak yang memisahkan kita. Entah berapa mil jauhnya, tak sanggup tuk kuukur. Sejauh jarak antara kita, sejauh itu pula aku merindukanmu, Bunda. Raga kita memang terpisah tapi tidak dengan hati kita, selalu dekat.
Bersama nafas, kuingat kala kau mengantarkan kepergianku di Bandara Soekarno-Hatta. Di sana, di tempat perpisahan itu kau tuturkan kata-kata nan indah. Kau tahu? Sampai detik ini kata-kata yang telah kau ucapkan itu masih sangat membekas dibenak dan juga kalbuku. Kau berikan semangat tukku. Kau tegarkan aku saat aku menangisi perpisahan ini, Bunda.
“Tegarlah, Nak! Jangan kau tangisi perpisahan ini. Kita tidak berpisah untuk selama-lamanya, kan? Kita pasti akan bersama lagi. Janganlah kau bersedih, kau ini laki-laki, putra kebanggaan Bunda. Mungkin sesuatu yang membuat kita menangis dan bersedih pada saat ini adalah sesuatu yang justru kelak akan membuat kita tersenyum bahagia.” Entah, kau kutip darimana kata bijak itu

About Me

Hai Teman...

Blog ini dikembangkan oleh Angger Minerva. Seorang yang hobi menulis, namun beberapa tahun terakhir sudah tidak aktif lagi menulis. Dan kini, ingin kembali menulis terutama di blog ini.

Berencana mengembangkan blog ini untuk berbagi hal-hal yang diketahuinya, hal-hal yang ada dipikirannya, juga hal-hal seputar ilmu komputer. Btw, saat ini dia sedang melanjutkan studi di Magister Ilmu Komputer di Universitas Swasta di Jakarta. Jika teman-teman menemukan kekeliruan, jangan sungkan untuk mengoreksinya.

Akhir kalimat, salam kenal, salam bahagia, salam ceria.

-A.M.-

Popular Posts

Blog Archive