Kucermati foto lusuh kita berdua, satu-satunya foto yang kupunya. Entah, tak kuhitung berapa lamanya kupandangi wajahmu ini. Foto ini tak mampu mengurangi kerinduanku padamu, Bunda. Langit terbentang diatas pun tentu tahu seberapa besar kerinduanku ini. Tak mampu lagi kupendam kerinduanku ini, Bunda.Bersama bintang, kuteteskan air mata kerinduan ini.Bersama angin, kupejamkan mata. Terlintas beberapa sketsa-sketsa indah kita berdua. Wajahmu, candamu,...
Saturday, 30 April 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)